
Frances Ha // 2012 // Sutradara : Noah Baumbach, USA // Pemain : Greta Gerwig, Mickey Sumner, Adam Driver, Michael Zegen
Kita pasti pernah mengalami saat dimana kita terjebak dalam masalah atau tidak memiliki tujuan yang spesifik tentang langkah selanjutnya dalam hidup. Sekarang bagaimana kalau kita disajikan sebuah cerita tentang slice of life seseorang yang mengalami fase tanpa tujuan yang jelas tersebut? Tanpa perlunya konflik berat yang dipertontonkan film-film pada umumnya melainkan kitalah yang mesti menggali konflik dan apa yang sebenarnya yang tengah terjadi didalam film itu.
Kita pasti pernah mengalami saat dimana kita terjebak dalam masalah atau tidak memiliki tujuan yang spesifik tentang langkah selanjutnya dalam hidup. Sekarang bagaimana kalau kita disajikan sebuah cerita tentang slice of life seseorang yang mengalami fase tanpa tujuan yang jelas tersebut? Tanpa perlunya konflik berat yang dipertontonkan film-film pada umumnya melainkan kitalah yang mesti menggali konflik dan apa yang sebenarnya yang tengah terjadi didalam film itu.
Frances Ha datang dari Noah Baumbach (Squid and the Whale), skenarionya juga
ditulis oleh dia dan Greta Gerwig yang berperan sebagai Frances Ha sendiri.
Ketika membaca sinopsisnya untuk pertama kali, saya tidak cukup mendapat
gambaran jelas tentang bagaimana filmnya. Ini dikarenakan ternyata filmnya
sendiri memang memilih cara unik untuk mengungkap kehidupan tokoh
utamanya.
Frances Ha, 27 tahun (Greta Gerwig) adalah seorang penari
yang sedang memperjuangkan mimpinya sebagai profesional dancer, baru saja putus
dengan pacarnya karena lebih memilih mempertahankan persahabatannya dengan
Sophia yang memang benar-benar dekat dan sudah satu jiwa dengan Frances. Suatu
hari, Sophia pindah ke apartemen lain dan ini membuat Frances mau tak mau juga
harus pergi dari tempatnya, membawanya mengenal Lev (Adam Driver) dan Benji
yang menjadi teman baru dimana Frances tinggal. Masalah persahabatannya dengan
Sophia kemudian mulai menjauh dan ini ternyata membawa efek yang sangat besar
bagi Frances, apalagi ternyata prospeknya dalam menari pun tak cukup
menjanjikan.
Bila Frances Ha adalah film “biasa” yang disajikan dengan
cara "biasa" seperti film drama Hollywood pada umumnya, maka kita akan
dibawa pada plot medioker semisal Frances mengalami konflik percintaan antara
Lev atau Benji, masalah keuangan yang membuatnya putus asa atau bagaimana ia mengambil
keputusan-keputusan lainnya yang digambarkan secara dramatis. Frances Ha tidak
menyajikan itu. Frances Ha bercerita tentang Frances Ha, tentang masalah yang
dihadapinya dan tentang konsekuensi yang harus diambilnya setelah melalui
proses up and down tersendiri. Film ini serupa lautan lepas yang terombang-ambing, dimana
kendali film terasa longgar tanpa kepastian.
Studi karakter, ya itu adalah kata yang tepat. Kita disodorkan
sosok Frances Ha yang sebenarnya serupa dengan seseorang dari kehidupan
sehari-hari atau malah adalah kita
sendiri. Kita diajak mengunjungi
kehidupan Frances dengan melihat bagaimana aksi dan reaksinya dalam menghadapi
serangkaian situasi. Kikuk, canggung, bertingkah dan berkata spontan, aneh dan
basa basi.
Ada sebuah adegan menarik ketika makan malam di rumah teman
Frances, Rachel (Grace Gummer) dimana disana kita bisa menyaksikan
tindak-tanduk Frances beradaptasi dan bagaimana pandangan semua orang di meja
makan melihatnya sebagai seseorang yang terlihat aneh dan ngelantur, kita
sebagai penonton bisa merasakan keanehan macam apa yang dirasakan
orang-orang tersebut namun disisi lain kita tetap bisa memegang simpati pada
sosok Frances lantaran kita tahu apa masalahnya. Atau malah
sebenarnya dalam kehidupan nyata, kita pun secara tidak sadar bisa bereaksi
serupa Frances bila menghadapi tekanan dan suasana baru didepan kita. Disanalah
kedekatan kita secara personal dengan apa yang dirasakan Frances bisa hadir.
Kita seringkali membuat diri kita terlihat bodoh, hilang arah, menyembunyikan perasaan, menjauh dan melarikan diri sebelum akhirnya
dapat mengambil keputusan penting dan kembali deal memahami diri sendiri. Noah
Baumbach memperlihatkan bagaimana spontanitas dalam sehari-hari yang terasa
datar juga bisa tetap mengundang ketertarikan penonton, membuat kita bahkan
tetap merasakan indah, manis, sedih dari permasalahan yang dialami para
karakternya walau tanpa bumbu konflik yang dramatis atau terlampau
berat.
Frances Ha mengibaratkan Frances
sebagai seseorang yang menjalani hidup tanpa pola kepastian, bagaimana ia diberikan
ujian untuk membuatnya kembali mempertanyakan mau dibawa kemana hidupnya lalu
memperjuangkannya, mengalami proses sampai akhirnya dapat bertanggung jawab dan
memegang kendali kembali. Dalam proses
itu tersebut kita bisa melihat banyak wajah Frances tanpa sadar hadir di layar
: sisi kesepian, indikasi introvert, periang, sisi dimana ia bisa ditemukan
dekat dengan semua orang atau malah saat ia dipandang sebelah mata dan dijauhi. It feels so
close with our lives. Karena apa yang diekspresikan Frances adalah apa yang juga
sadar atau tanpa sadar menjadi ekspresi kita selama ini.
Format hitam-putih juga membuat film ini terasa semakin istimewa. Greta Gerwig memberikan performa yang sangat berhasil ketika Mickey Sumner, Adam Driver dan Michael Zegen
juga mampu mengimbangi sebagai tokoh-tokoh pendamping Frances. Memang rasanya
Frances Ha akan segmented untuk bisa
disukai, apalagi dengan plot tipis tanpa adanya kejutan atau intrik-intrik
dramatis. Penonton sepenuhnya harus bisa menggali dan menyimpulkan apa yang
terjadi, menganalisa bagaimana Frances dan kenapa ia melakukan
tindakan-tindakan yang dipilihnya, sembari membuka pandangan lebih lebar lagi bahwa bisa
jadi Frances Ha itu adalah cerminan diri sendiri.

0 Comments